TUGAS TOU2 MINGGU2
PERUSAHAAN MULTINASIONAL
PT.SHELL INDONESIA
Pada posting tugas kali ini , kita akan
membahas soal perusahaan multinasional , Perusahaan multinasional atau PMN adalah perusahaan yang berusaha di banyak negara;
perusahaan ini biasanya sangat besar. Perusahaan seperti ini memiliki
kantor-kantor, pabrik atau kantor cabang di banyak negara. Mereka biasanya
memiliki sebuah kantor pusat di mana mereka mengkoordinasi manajemen global.
Perusahaan multinasional yang sangat besar memiliki dana
yang melewati dana banyak negara. Mereka dapat memiliki pengaruh kuat dalam
politik global, karena pengaruh ekonomi mereka yang sangat besar bagai para
politisi, dan juga sumber finansial yang sangat berkecukupan untuk relasi
masyarakat dan melobi politik.Karena jangkauan internasional dan mobilitas PMN,
wilayah dalam negara, dan negara sendiri, harus berkompetisi agar perusahaan
ini dapat menempatkan fasilitas mereka (dengan begitu juga pajak pendapatan,
lapangan kerja, dan aktivitas eknomi lainnya) di wilayah tersebut. Untuk dapat
berkompetisi, negara-negara dan distrik politik regional seringkali menawarkan
insentif kepada PMN, seperti potongan pajak, bantuan pemerintah atau
infrastruktur yang lebih baik atau standar pekerja dan lingkungan yang memadai.
Nah , untuk
contoh perusahaan multinasional yang sering kita dengar atau bisa di bilang
cukup familiar yaitu ;
ACER,ASUS, COCA-COLA,BMW,KFC,MCDONALS,NOKIA,NESTLE,IBM,HONDA,HSBC,VESPA,CHEVRON,
HP,DELL , MINI COOPER, IBM,NISSAN, TOYOTA,LG, DUNKIN, MERCEDES BENZ, SHELL Dan
masih banyak lainnya.
Pada pembahasan
perusahaan multinasional kali ini, kita hanya akan menjelaskan lebih detil
tentang perusahaan SHELL.
PROFIL
PT.SHELL INDONESIA
Shell Indonesia adalah bagian dari
Royal Dutch/ Shell Group, salah satu perusahaan minyak dan gas terkemuka di
dunia yang berpusat di Belanda. Royal Dutch Shell memiliki sekitar 102.000
karyawan yang tersebar di lebih dari 100 negara dan wilayah. Beroperasi di
dalam bidang Downstream Oil Products, PT. Shell Indonesia melyani pangsa pasar
bisnis dan pengendara bermotor. PT. Shell Indonesia, mengelola kegiatan bisnis
yang meliputi pemasaran dan perdagangan pelumas secara langsung, maupun melalui
distributor yang telah ditunjuk.
Perusahaan ini merupakan pemain utama dalam pasar pelumas industry. Shell terbukti sebagai innovator pelumas yang mampu memenuhi berbagai macam jenis dan kebutuhan mesin, seperti mesin hidrolik, roda gigi, peralatan mesin, kompresor dan turbin. Terdapat berbagai produk pelumas yang telah dikembangkan secara khusus untuk memenuhi kebutuhan spesifik masing-masing industri, yaitu industri pertambangan, semen, dan pembangkit tenaga listrik.
Dalam bidang transportasi, Shell menawarkan berbagai produk pelumas yang berkualitas tinggi, di antaranya Rimula, yang telah banyak dipakai oleh perusahaan transportasi. Di bidang kelautan, Shell menyadiakan BBM, pelumas dan pelayanan terkait untuk kapal dengan berbagai skala. Di Indonesia, Shell Marine Products memiliki jaringan penyediaan yang kuat di lebih dari 15 lokasi pelabuhan melalui reseller yang resmi. Sementara di bidang aviasi, Shell dan Pertamina telah menandatangani MOU dalam sektor BBM untuk penerbangan. Perjanjian ini bertujuan untuk menjajaki kesempatan bekerja sama dalam bisnis penerbangan dan menyediakan pelayanan yang dapat di tawarkan kepada konsumen sektor penerbangan.
Di pangsa pasar pelumas otomotif di Indonesia, merek Shell tumbuh dengan pesat, Produk terkemukanya, Shell Helix, hadir sebagai merek kuat dan terkenal untuk pelumas roda 4 berkualitas. Shell Advance, pelumas yang diperuntukkan untuk kendaraan roda 2 juga terbukti unggul di kelasnya.
Pada tahun 2006, Shell memulai bisnis commercial fuels di Indonesia, di mana Shell menyadiakan BBM dan pelayanan teknis untuk sektor industri dan transportasi. PT, Shell Indonesia telah mencatat tonggak sejarah baru dengan diresmikannya SPBU Shell pertama di Karawaci, Tanggerang. Shell menjadi perusahaan minyak internasional pertama di bidang retail BBM di Indonesia. SPBU berkelas internasional dengan fasilitas lengkap ini merupakan perwujudan komitmen Shell untuk memberikan produk dengan kualitas teruji, kuantitas yang akurat dan layanan terbaik. Sampai saat ini terdapat 35 SPBU Shell di Jabodetabek dan akan segera hadir di kota lain di Indonesia, salah satunya di Surabaya pada tahun 2009 ini.
SEJARAH SHELL DI INDONESIA
Perjalanan sejarah PT. Shell Indonesia dimulai dari Aeiko Jans Zijklert, seorang petani tembakau di Jawa Timur, yang berpindah ke daerah pantai Timur Sumatra pada tahun 1880 setelah pemerintah menyatakan bahwa daerah tersebut dibuka untuk areal perkebunan. Dalam perjalanan mengelilingi Sumatra, ia melewati jejak minyak yang dianalisa mengandung 62% kerosin. Terpesona dengan penemuannya, ia meninggalkan pekerjaannya dan berusaha memperoleh ijin dari penguasa setempat yakni sultan Langkat. Empat tahun kemudian, pada 1884 ia telah mengumpulkan cukup dan untuk melakukan pengeboran sumur pertama. Namun, ternyata sumur itu kering.
Di tahun berikutnya, ia mencoba lagi di Telaga Said, sebuah desa di dekat Pangkalan Brandan di Sumatra Utara. Kali ini ia berhasil, Sumur yang di kenal dengan Telaga Tunggal No. 1 itupun mulai berproduksi dalam jumlah komersil.
Pada tahun 1890, Zijklert cukup yakin untuk mengubah perusahaan "Provinsional Sumatra Protoleum Company" miliknya menjadi sesuatu yang lebih kokoh. Pada 16 juni 1890, ijin perusahaan dari "Royal Dutch Company for the Working of Petroleum Wells in the Dutch Indies" diberikawn di Denhaag.
Zijklert meninggal pada 27 Desember 1890, dan De Gelder, yang tak lain adalah rekannya, mengambil alih pekerjaan untuk menamukan ladang minyak baru dan mengembangkan perusahaannya. Pusat administrasi perusahaan didirikan di pangkalan Brandan. Pekerjaan dimulai dengan membangun fasilitas di dekat Pangkalan susu untuk menangani pengiriman laut.
Tahun 1898, Royal Dutch telah menyelesaikan pembangunan gudang penyimpanan dan fasilitas pelabuhan yang menjadikan Pangkalan susu sebagai pelabuhan pengiriman minyak pertama di Indonesia. Sementara itu, pada 1897 di Kalimantan, Shell transport and Trading Company Ltd. Menemukan sumber minyak di daerah Kalimantan Timur dan di tahun yang sama mereka mendirikan tempat penyulingan kecil di Balikpapan. Penyulingan tersebut mulai beroperasi pada 1899.
Di awal abad 20, sumber minyak bumi telah di temukan di Sumatra Utara, Sumatra Sealatan, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Timur. Di setiap daerah tersebut juga telah dibangun tempat penyulingan minyak. Pada saat itu, ada 18 perusahaan, baik yang menggali atau memproduksi minyak di Indonesia. Pada tahun pertama di abad itu, dua dari sekian banyak perusahaan muncul sebagai pemimpin, yaitu Royal Dutch untuk bagian produksi dan penyulingan, sementara Shell di bidang transportasi dan pemasaran.
Shell sendiri didirikan pada 1897 oleh Marcus Samuel, seorang kewarganegaraan Inggris yang berdagang tempurung kerang (sebagaimana nama perusahaannya adalah Shell) dan rempah-rempah.
Di tahun 1902, Shell dan Royal Dutch membentuk perusahaan bersama untuk menangani pengiriman dan pemasaran dengan nama The Shell Transport and Royal Dutch Petroleum Co, Ltd. Setelah beberapa tahun di mana Royal Dutch menjadi lebih baik dari Shell, Marcus Samuel mengusulkan kepada De Gelder dari Royal Dutch agar melebur bersama.
Oleh karena itu, pada 24 februari 1907, terbentuklah Royal Ducth / Shell Group of Companies yang kemudian dunia lebih mengenalnya dengan Shell. Tiga tahun kemudian, 1910, Shell menyerap produsen lain dari Indonesia. Pada 24 juni 1911, mereka membeli lagi sebuah perusahaan bernama The Dordtsche Petroleum Mij dan dominasi Shell di industri perminyakan di Indonesia semakin lengkap.
VISI PT. Shell Indonesia
Shell yang sedang berkembang di Indonesia mempunyai visi Growth (Bertumbuh) yang ingin dicapai pada tahun 2017. Berikut adalah penjabaran visi Shell Indonesia :
Perusahaan ini merupakan pemain utama dalam pasar pelumas industry. Shell terbukti sebagai innovator pelumas yang mampu memenuhi berbagai macam jenis dan kebutuhan mesin, seperti mesin hidrolik, roda gigi, peralatan mesin, kompresor dan turbin. Terdapat berbagai produk pelumas yang telah dikembangkan secara khusus untuk memenuhi kebutuhan spesifik masing-masing industri, yaitu industri pertambangan, semen, dan pembangkit tenaga listrik.
Dalam bidang transportasi, Shell menawarkan berbagai produk pelumas yang berkualitas tinggi, di antaranya Rimula, yang telah banyak dipakai oleh perusahaan transportasi. Di bidang kelautan, Shell menyadiakan BBM, pelumas dan pelayanan terkait untuk kapal dengan berbagai skala. Di Indonesia, Shell Marine Products memiliki jaringan penyediaan yang kuat di lebih dari 15 lokasi pelabuhan melalui reseller yang resmi. Sementara di bidang aviasi, Shell dan Pertamina telah menandatangani MOU dalam sektor BBM untuk penerbangan. Perjanjian ini bertujuan untuk menjajaki kesempatan bekerja sama dalam bisnis penerbangan dan menyediakan pelayanan yang dapat di tawarkan kepada konsumen sektor penerbangan.
Di pangsa pasar pelumas otomotif di Indonesia, merek Shell tumbuh dengan pesat, Produk terkemukanya, Shell Helix, hadir sebagai merek kuat dan terkenal untuk pelumas roda 4 berkualitas. Shell Advance, pelumas yang diperuntukkan untuk kendaraan roda 2 juga terbukti unggul di kelasnya.
Pada tahun 2006, Shell memulai bisnis commercial fuels di Indonesia, di mana Shell menyadiakan BBM dan pelayanan teknis untuk sektor industri dan transportasi. PT, Shell Indonesia telah mencatat tonggak sejarah baru dengan diresmikannya SPBU Shell pertama di Karawaci, Tanggerang. Shell menjadi perusahaan minyak internasional pertama di bidang retail BBM di Indonesia. SPBU berkelas internasional dengan fasilitas lengkap ini merupakan perwujudan komitmen Shell untuk memberikan produk dengan kualitas teruji, kuantitas yang akurat dan layanan terbaik. Sampai saat ini terdapat 35 SPBU Shell di Jabodetabek dan akan segera hadir di kota lain di Indonesia, salah satunya di Surabaya pada tahun 2009 ini.
SEJARAH SHELL DI INDONESIA
Perjalanan sejarah PT. Shell Indonesia dimulai dari Aeiko Jans Zijklert, seorang petani tembakau di Jawa Timur, yang berpindah ke daerah pantai Timur Sumatra pada tahun 1880 setelah pemerintah menyatakan bahwa daerah tersebut dibuka untuk areal perkebunan. Dalam perjalanan mengelilingi Sumatra, ia melewati jejak minyak yang dianalisa mengandung 62% kerosin. Terpesona dengan penemuannya, ia meninggalkan pekerjaannya dan berusaha memperoleh ijin dari penguasa setempat yakni sultan Langkat. Empat tahun kemudian, pada 1884 ia telah mengumpulkan cukup dan untuk melakukan pengeboran sumur pertama. Namun, ternyata sumur itu kering.
Di tahun berikutnya, ia mencoba lagi di Telaga Said, sebuah desa di dekat Pangkalan Brandan di Sumatra Utara. Kali ini ia berhasil, Sumur yang di kenal dengan Telaga Tunggal No. 1 itupun mulai berproduksi dalam jumlah komersil.
Pada tahun 1890, Zijklert cukup yakin untuk mengubah perusahaan "Provinsional Sumatra Protoleum Company" miliknya menjadi sesuatu yang lebih kokoh. Pada 16 juni 1890, ijin perusahaan dari "Royal Dutch Company for the Working of Petroleum Wells in the Dutch Indies" diberikawn di Denhaag.
Zijklert meninggal pada 27 Desember 1890, dan De Gelder, yang tak lain adalah rekannya, mengambil alih pekerjaan untuk menamukan ladang minyak baru dan mengembangkan perusahaannya. Pusat administrasi perusahaan didirikan di pangkalan Brandan. Pekerjaan dimulai dengan membangun fasilitas di dekat Pangkalan susu untuk menangani pengiriman laut.
Tahun 1898, Royal Dutch telah menyelesaikan pembangunan gudang penyimpanan dan fasilitas pelabuhan yang menjadikan Pangkalan susu sebagai pelabuhan pengiriman minyak pertama di Indonesia. Sementara itu, pada 1897 di Kalimantan, Shell transport and Trading Company Ltd. Menemukan sumber minyak di daerah Kalimantan Timur dan di tahun yang sama mereka mendirikan tempat penyulingan kecil di Balikpapan. Penyulingan tersebut mulai beroperasi pada 1899.
Di awal abad 20, sumber minyak bumi telah di temukan di Sumatra Utara, Sumatra Sealatan, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Timur. Di setiap daerah tersebut juga telah dibangun tempat penyulingan minyak. Pada saat itu, ada 18 perusahaan, baik yang menggali atau memproduksi minyak di Indonesia. Pada tahun pertama di abad itu, dua dari sekian banyak perusahaan muncul sebagai pemimpin, yaitu Royal Dutch untuk bagian produksi dan penyulingan, sementara Shell di bidang transportasi dan pemasaran.
Shell sendiri didirikan pada 1897 oleh Marcus Samuel, seorang kewarganegaraan Inggris yang berdagang tempurung kerang (sebagaimana nama perusahaannya adalah Shell) dan rempah-rempah.
Di tahun 1902, Shell dan Royal Dutch membentuk perusahaan bersama untuk menangani pengiriman dan pemasaran dengan nama The Shell Transport and Royal Dutch Petroleum Co, Ltd. Setelah beberapa tahun di mana Royal Dutch menjadi lebih baik dari Shell, Marcus Samuel mengusulkan kepada De Gelder dari Royal Dutch agar melebur bersama.
Oleh karena itu, pada 24 februari 1907, terbentuklah Royal Ducth / Shell Group of Companies yang kemudian dunia lebih mengenalnya dengan Shell. Tiga tahun kemudian, 1910, Shell menyerap produsen lain dari Indonesia. Pada 24 juni 1911, mereka membeli lagi sebuah perusahaan bernama The Dordtsche Petroleum Mij dan dominasi Shell di industri perminyakan di Indonesia semakin lengkap.
VISI PT. Shell Indonesia
Shell yang sedang berkembang di Indonesia mempunyai visi Growth (Bertumbuh) yang ingin dicapai pada tahun 2017. Berikut adalah penjabaran visi Shell Indonesia :
Menjadi
market-leader diantara new-entrants di sektor hilir
Mengembangkan
dan menyeimbangkan sektor hulu dalam industri minyak dan gas
Menjadi
inovator utama dalam sektor minyak dan gas
Dikenal
sebagai salah satu perusahaan terkemuka; bekerja sama dengan personel dan mitra
terbaik
Menghasilkan
pemimpin-pemimpin bisnin di Indonesia, melalui citra "CEO's
University".
Struktur Organisasi
1.
Shell Pusat – Royal Dutch Shell
Aktivitas
bisnis Royal Dutch Shell terbagi menjadi Upstream danDownstrem. Shell Upstrem
(sektor hulu) mencari dan menutup kembali serta mengolah sumber minyak dan gas
alam di seluruh dunia. Shell Downstream meliputi semua aktivitas yang
dibutuhkan untuk mengolah minyak mentah menjadi produk minyak bumi dan
petrokimia Shell, dan menyalurkannya ke seluruh dunia.
Pekerjaan
di sektor hilir memurnika, menyediakan, memperdagangkan, dan mengirimkan minyak
mentah di seluruh dunia, dan membuat, mengangkut, dan memasarkan bahan bakar,
pelumas, aspal, LPG dan petrokimia dalam jumlah besar untuk pasar dalam negeri,
alat transportasi dan kepentingan industri.
Di
dalam organisasi Shell, pembagian kerja terbagi dala Class of Business (CoB)
dan Class of Function ( CoF ) yang juga turut mendukung kinerja bisnis Shell di
seluruh dunia. Dengan demikian maka keseluruhan organisasi secara urutannya
diperlihatkan pada gambar dibawah ini untuk memudahkan mengikuti uraian dari
tiap-tiap fungsi unitnya.
2.
Shell Upstream terdiri atas :
·
Shell Exploration and Production (EP)
EP mencari
dan menutup kembali minyak bumi dan gas alam di seluruh dunia. Kebanyakan
kegiatannya berupa kerja sama Joint Venture, sering kali dengan perusahaan minyak
nasional.
·
Shell Gas and Power (GP)
GP
memurnikan gas alam dan mengantarkannya ke setiap pelanggan di seluruh dunia.
GP memiliki teknologi Gas to Liquids (GTL), wind power, solar power, coal
gasification.
·
Shell Downstream terdiri atas
enam CoB atau lini bisnis, dengan karakteristik sebagai berikut :
·
Supply and Distributiaon (S&D)
Mengembangkan
dan menyalurkan bahan baku mentah dan menyempurnakan produk Shell di sektor
hilir untuk konsumen di seluruh dunia.
·
Retail
Retail
adalah bisnis perdagangan eceran terbesar dunia, dengan jejak rekam terhitung
sebanyak 29% dari pasar bahan bakar global. Shell memiliki 46.000 pompa bensin
(retail sites) yang beroperasi di 90 negara.
·
Business to Businnes (B2B)
B2B adalah
pertukaran produk, jasa layanan, ataupun informasi di antara pemain bisnis
dengan menggunkan internet. Downstream B2B yang menjual bahan bakar dan produk
tertentu kepada kalangan luas pelanggan, terdiri atas :
·
Commercial Fuels (CF)
·
Global Customer Service
·
Shell Aviation
·
Shell Bitumen
·
Sell Gas (LPG)
·
DLL.
·
Chemical
Menghasilkan
dan menjual produk petrokimia untuk pelanggan industri. Termasuk di dalamnya
bahan mentah untuk plastik, coatings, dan deterjen yang dipergunakan di pembuat
tekstil, keperluan peralatan medis, dan perangkat komputer.
·
Lubricants
Dengan 16%
penguasaan pasar di eluruh dunia, terhitung untuk 5 juta liter produk, Shell
menjual lebih banyak pelumas branded dibandingkan perusahaan lain.
·
Shell Global Solutions
Shell Global
Solutions menyediakan teknologi dan konsultasi untuk membantu para eksekutif
dalam industri energi dan pengolahannya dalm menunjukkan strategi dan
pelaksanaan dari permaslahan yang ada.
·
Office Service
Bertujuan
untuk menyediakan pelayanan yang efisien dan ramah bagi pelanggan, serta
memastikan standar Shell akan housekeeping, kebersihan, dan kualitas produk
tetap terpelihara.
Selain CoB yang telah disebutkan diatas, organisasi Shell juga terdiri dari Cof atau Classes of Function yang turut berperan penting dalam bisnis Shell. CoF atau lini fungsi Shell terdiri atas :
Selain CoB yang telah disebutkan diatas, organisasi Shell juga terdiri dari Cof atau Classes of Function yang turut berperan penting dalam bisnis Shell. CoF atau lini fungsi Shell terdiri atas :
PMO (Project
Management)
Menciptakan
dan mengawasi daftar rancangan induk di baeah GI-S sponsorship. Berhubungan
dengan pihak terkait untuk menjalankan perkiraan anggaran untuk setiap masa finansial.
Corporate
Affair (Communications)
Salah satu
fungsi di dalam Shell yang melengkapi semua hal berkenaan dengan kepemimpinan
dalam perkara etika. Peranan Commuinications adalah mempertahankan dan
meningkatkan reputasi dari Downstream CoB dan berkontribusi untuk keseluruhan
reputasi Shell.
Contracting
& Procurement (CP)
CP
berkomitmen untuk mencapai keunggulan sistem kerja dalam pelaksanaan pembelian
untuk bidang Downstream. Sebagian besar meliputi pengenalan proses Streamline
Global Standard Best Practice ke seluruh bidang Downstream.
Finance
Comments
Post a Comment