ETIKA DAN PROFESIONALISME TSI
HEYHOOO Assalammualaikum....
Apa itu
Etika dan profesionalisme TSI?
Untuk
lebih jelas silahkan baca penjelasan berikut:
Sebelumnya
kita harus memahami pengertian atau penjelasan tentang ( Etika, Profesionalisme
dan TSI)...
ETIKA
Etika atau lazim
yang disebut etik, berasal dari bahasa Yunani “ethos” yang berarti adat
istiadat atau kebiasaan yang baik. kata ‘etika’
dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yang baru (Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan, 1988 – mengutip dari Bertens 2000), mempunyai arti :
- 1. ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral (akhlak);
- 2. kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak;
- 3. nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat.
K. Bertens berpendapat bahwa arti kata ‘etika’
dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia tersebut dapat lebih dipertajam dan susunan
atau urutannya lebih baik dibalik, karena arti kata ke-3 lebih mendasar
daripada arti kata ke-1. Sehingga arti dan susunannya menjadi seperti berikut :
1. Nilai dan norma moral yang menjadi pegangan bagi seseorang
atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya.
Misalnya, jika orang berbicara tentang etika orang Jawa, etika agama Budha, etika Protestan dan sebagainya, maka yang dimaksudkan etika di sini bukan etika sebagai ilmu melainkan etika sebagai sistem nilai.
Misalnya, jika orang berbicara tentang etika orang Jawa, etika agama Budha, etika Protestan dan sebagainya, maka yang dimaksudkan etika di sini bukan etika sebagai ilmu melainkan etika sebagai sistem nilai.
2. Kumpulan asas atau nilai moral.
Yang dimaksud di sini adalah kode etik. Contoh : Kode Etik Jurnalistik
Yang dimaksud di sini adalah kode etik. Contoh : Kode Etik Jurnalistik
3. Ilmu tentang yang baik atau buruk.
Etika baru menjadi ilmu bila kemungkinan-kemungkinan etis (asas-asas dan nilai-nilai tentang yang dianggap baik dan buruk).Etika di sini sama artinya dengan filsafat moral.
Etika baru menjadi ilmu bila kemungkinan-kemungkinan etis (asas-asas dan nilai-nilai tentang yang dianggap baik dan buruk).Etika di sini sama artinya dengan filsafat moral.
Etika secara
umum dapat dibagi menjadi :
Etika Umum, berbicara
mengenai kondisi-kondisi dasar bagaimana manusia bertindak secara etis,
bagaimana manusia mengambil keputusan etis yang menjadi pegangan bagi manusia
dalam bertindak serta tolak ukur dalam menilai baik atau buruknya suatu
tindakan.
Etika Khusus, merupakan
penerapan prinsip-prinsip moral dasar dalam bidang kehidupan yang khusus. Etika
Khusus dibagi lagi menjadi dua bagian :
·
Etika Individual, yaitu menyangkut kewajiban dan sikap manusia terhadap dirinya sendiri.
·
Etika Sosial, yaitu
berbicara mengenai kewajiban, sikap dan pola perilaku manusia sebagai anggota
umat manusia.
Ada dua macam etika yang harus dipahami bersama dalam
menentukan baik dan buruknya perilaku manusia :
Etika Deskriptif, yaitu etika yang berusaha meneropong secara kritis dan rasional sikap dan
prilaku manusia. Etika deskriptif memberikan fakta sebagai dasar untuk
mengambil keputusan tentang prilaku atau sikap yang mau diambil.
Etika Normatif, yaitu etika
yang berusaha menetapkan berbagai sikap dan pola perilaku ideal. Etika normatif
memberi penilaian sekaligus memberi norma sebagai dasar dan kerangka tindakan
yang akan diputuskan.
PROFESIONALISME
profesionalisme adalah
keandalan dalam pelaksanaan tugas sehingga terlaksana dengan mutu yang baik,
waktu yang tepat, cermat dan dengan prosedur yang mudah dipahami dan diikuti
oleh pelanggan atau masyarakat, Menurut Siagian (dalam Kurniawan,
2005:74).
Profesional adalah orang yang mempunyai atau menjalankan profesi dan hidup dari
pekerjaan itu dengan mengandalkan suatu keahlian yang tinggi. Setiap
profesional berpegang pada nilai moral yang mengarahkan dan mendasari perbuatan
luhur. Dalam melaksanakan tugas profesinya, para profesional harus bertindak
objektif, artinya bebas dari rasa malu, sentimen , benci, sikap malas dan
enggan bertindak.Seorang profesional
dituntut memiliki :
- 1. Pengetahuan
- 2. Penerapan keahlian
- 3. Tanggung jawab sosial
- 4. Pengendalian diri
- 5. Etika bermasyarakat sesuai dengan profesinya.
TSI
Teknologi Sistem
Informasi (TSI) merupakan teknologi yang
tidak terbatas pada penggunaan sarana komputer, tetapi meliputi pemrosesan
data, aspek keuangan, pelayanan jasa sejak perencanaan, standar dan prosedur,
serta organisasi dan pengendalian sistem catatan (informasi).
pengertian
dari etika dan profesionalisme TSI
adalah norma-norma, nilai-nilai, kaidah-kaidah dan ukuran-ukuran bagi tingkah
laku, keahlian atau kualitas seseorang yang profesional dari manusia yang baik
dalam menggunakan teknologi sistem informasi di lingkungannya.
setelah kita mengetahui maksud dari etika dan
profesionalitas TSI ,
lalu untuk apa ? kapan digunakan? Mengapa digunakan atau
adanya etika dan profesionalitas TSI tersebut?
Mengapa Etika dan Profesionalisme dibutuhkan ?
Etika membantu
manusia untuk melihat tindakan yang baik atau buruk yang sesuai dengan
norma-norma yang ada dimasyarakat. Etika memberi manusia pedoman bagaimana ia
harus bertindak. Etika dalam teknologi informasi mempunyai tujuan sebagai dasar
yang harus ditaati dalam teknologi informasi untuk melakukan proses
pengembangan, pemapanan dan juga untuk menyusun instrument.
Tujuan digunakannya etika dalam
teknologi sistem informasi adalah :
a) Mampu
memetakan permasalahan yang timbul akibat penggunaan teknologi informasi itu
sendiri.
b)
Mampu mengiventariskan dan mengidentifikasi etika dalam teknologi informasi.
c)
Mampu menemukan masalah dalam penerapan etika teknologi informasi.
Tujuan pokok dari rumusan etika yang
dituangkan dalam kode etik (Code of conduct) profesi :
- · Standar‐standar etika menjelaskan dan menetapkan tanggung jawab terhadap klien, institusi, dan masyarakat pada umumnya.
- · Standar‐standar etika membantu tenaga ahli profesi dalam menentukan apa yang harus mereka perbuat kalau mereka menghadapi dilema‐dilema etika dalam pekerjaan.
- · Standar‐standar etika membiarkan profesi menjaga reputasi atau nama dan fungsi‐fungsi profesi dalam masyarakat melawan kelakuan‐kelakuan yang jahat dari anggota‐anggota tertentu.
- · Standar‐standar etika mencerminkan / membayangkan pengharapan moral‐moral dari komunitas, dengan demikian standar‐standar etika menjamin bahwa para anggota profesi akan menaati kitab UU etika (kode etik) profesi dalam pelayanannya.
- · Standar‐standar etika merupakan dasar untuk menjaga kelakuan dan integritas atau kejujuran dari tenaga ahli profesi.
Siapa Pengguna TSI
Pihak-pihak yang menggunakan Teknologi
sistem informasi adalah orang-orang yang bekerja atau memang membutuhkan
teknologi SI di dalam menunjanng aktifitasnya, baik itu secara individu, maupun
secara bersama-sama. Pihak-pihak tersebut haruslah sudah mengerti akan hal-hal
yang berkaitan dengan Etika dan Profesialisme TSI agar keamanan dan kenyamanan
dalam menggunakan Teknologi sistem informasi bisa tercapai.
Yang harus di perhatikan adalah
Pelanggaran terhadap kode etik profesi yang bisa saja dalam berbagai bentuk,
meskipun dalam praktek yang umum dijumpai akan mencakup dua kasus utama, yaitu:
·
pelanggaran terhadap perbuatan yang tidak mencerminkan
respek terhadap nilai-nilai yang seharusnya
dijunjung tinggi oleh profesi itu. Memperdagangkan jasa atau membeda-bedakan
pelayanan jasa atas dasar keinginan untuk mendapatkan keuntungan uang yang
berkelebihan ataupun kekuasaan merupakan perbuatan yang sering dianggap
melanggar kode etik profesi; dan
·
pelanggaran terhadap perbuatan pelayanan jasa profesi yang kurang mencerminkan kualitas keahlian yang sulit
atau kurang dapat dipertanggung-jawabkan menurut standar maupun kriteria
profesional.
Bagaimana Menghadapi Masalah Profesional yang terkait
Etika ?
1.Brainstorming
(sebuah alat bantu yang digunakan untuk
mengeluarkan ide dari setiap anggota tim yang dilakukan secara terstruktur dan sistematis)
·
Daftarkan risiko, isu,
masalah, dan akibat yang ada
·
Daftarkan pihak-pihak yang
terlibat
·
Daftarkan tindakan atau
perbuatan yang mungkin
2. Analisis
·
Identifikasi tanggung
jawab dari pembuat keputusan
·
Identifikasi hak-hak dari
pihak-pihak yang terlibat
·
Pertimbangkan dampak dari
pilihan-pilihan tindakan terhadap pihak-pihak tersebut.
·
Temukan pedoman dalam kode
etik profesi anda (jika ada). Kategorikan tiap pilihan
tindakan sebagai “wajib secara etis”, “dilarang secara etis”, atau
“dapat diterima secara etis”
·
Pertimbangkan manfaat dari
tiap pilihan tindakan, dan pilihlah salah satu.
Kapan menerapkan Etika dan Profesionalisme TSI?
Etika dan
profesionalisme TSI digunakan ketika
seseorang hendak menggunakan teknologi sistem informasi yang ada. Tetapi etika
dan profesionalisme TSI ini tidak hanya digunakan saat sedang melakukan sebuah
proyek yang akan dijalankan, melainkan juga harus dijalankan setiap waktu pada
saat yang tepat. Sebuah pertanggung-jawaban dari suatu etika dan
profesionalisme harus nyata.
Ada empat isu-isu etika yang harus diperhatikan,
yakni:
- · Isu privasi: rahasia pribadi yang sering disalahgunakan orang lain dengan memonitor e-mail, memeriksa komputer orang lain, memonitor perilaku kerja (kamera tersembunyi). Privasi informasi adalah hak untuk menentukan kapan, dan sejauh mana informasi mengenai diri sendiri dapat dikomunikasikan kepada pihak lain. Hak ini berlaku untuk individu, kelompok, dan institusi.
- · Isu akurasi: autentikasi, kebenaran, dan akurasi informasi yang dikumpulkan serta diproses. Siapa yang bertanggung jawab atas berbagai kesalahan dalam informasi dan kompensasi apa yang seharusnya diberikan kepada pihak yang dirugikan?
- · Isu properti: kepemilikan dan nilai informasi (hak cipta intelektual). Hak cipta intelektual yang paling umum berkaitan dengan TI adalah perangkat lunak. Penggandaan/pembajakan perangkat lunak adalah pelanggaran hak cipta dan merupakan masalah besar bagi para vendor, termasuk juga karya intelektual lainnya seperti musik dan film.
- · Isu aksesibilitas: hak untuk mengakses infomasi dan pembayaran biaya untuk mengaksesnya. Hal ini juga menyangkut masalah keamanan sistem dan informasi.
- Isu-isu tersebut harus diperhatikan dan dijadikan panduan ketika hendak menggunakan TSI dan harus dilakukan secara profesional mengingat peran seseorang tersebut disuatu perusahaan yang berkaitan erat dengan tanggung jawab orang tersebut di perusahaan.
Secara umum, pekerjaan di bidang IT terbagi dalam 3
kelompok sesuai bidangnya yaitu:
1.
Mereka yang bekerja di
bidang perangkat lunak (software), seperti:
- · Sistem analis, orang yang bertugas menganalisa sistem yang akan diimplementasikan, mulai dari menganalisa sistem yang ada, kelebihan dan kekurangannya, sampai studi kelayakan dan desain sistem yang akan dikembangkan.
- · Programer, orang yang bertugas mengimplementasikan rancangan sistem analis sesuai sistem yang dianalisa sebelumnya.
- · Web designer, orang yang melakukan kegiatan perencanaan, termasuk studi kelayakan, analisis dan desain terhadap suatu proyek pembuatan aplikasi berbasis web.
- · Web Programmer, orang yang bertugas mengimplementasikan rancangan web designer sesuai desain yang telah dirancang sebelumnya.
Mereka
yang bergelut di bidang perangkat keras (hardware). Pada lingkungan kelompok
ini, terdapat pekerjaan-pekerjaan seperti:
- · Technical engineer, orang yang berkecimpung dalam bidang teknik, baik mengenai pemeliharaan maupun perbaikan perangkat sistem komputer.
- · Networking Engineer, adalah orang yang berkecimpung dalam bidang teknis jaringan komputer dari maintenance sampai pada troubleshooting-nya.
- Mereka yang berkecimpung dalam operasional sistem informasi. Pada lingkungan kelompok ini, terdapat pekerjaan seperti:
- · EDP Operator, orang yang bertugas mengoperasikan program-program yang berhubungan dengan electronic data processing dalam lingkungan sebuah perusahaan atau organisasi lainnya.
- · System Administrator, orang yang bertugas melakukan administrasi terhadap sistem, melakukan pemeliharaan sistem, memiliki kewenangan mengatur hak akses terhadap sistem, serta hal-hal lain yang berhubungan dengan pengaturan operasional sebuah sistem.
Referensi :
Comments
Post a Comment